Beranda | Artikel
Pembersihan Jiwa yang Tidak Sejalan dengan Sunnah
Kamis, 6 Juni 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Pembersihan Jiwa yang Tidak Sejalan dengan Sunnah ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 19 Dzulqa’dah 1445 H / 27 Mei 2024 M.

Kajian tentang Pembersihan Jiwa yang Tidak Sejalan dengan Sunnah

Ada beberapa kisah dari mereka yang seolah-olah menunjukkan suatu hal yang luar biasa. Tapi kalau kita dalami ataupun renungi sesaat saja, kita dapati satu kekonyolan. Di antaranya adalah riwayat Abu Nasr as-Sarraj. Dia menyebutkan dalam Kitab Al-Luma’ bahwa Abu Ja’far ad-Darraj cerita, “Suatu ketika guruku keluar untuk bersuci, lalu aku mengambil tas miliknya dan memeriksanya. Ternyata di dalamnya ada perak senilai 4 dirham. Peristiwa itu terjadi pada malam hari, dan malam itu dia tidur tanpa makan apa pun.”

Dari pembuka kisahnya saja, ini adalah sesuatu yang tidak baik: seorang murid menggeledah dan membongkar tas gurunya. Dari sisi adab, ini bukan suatu hal yang patut dicontoh, dan ini adalah suatu hal yang termasuk tahassus dan tajassus, yaitu memeriksa milik pribadi orang lain, dan itu tidak dibenarkan. Tapi itu yang terjadi di sini.

Dia bercerita bahwa gurunya punya uang 4 dirham di dalam tasnya, dan malam itu dia tidur tanpa makan apa pun, padahal ada duitnya 4 dirham. Ini juga suatu kekonyolan, karena tubuh kita punya hak.

فإنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

“Sesungguhnya pada tubuhmu ada hak yang harus kamu tunaikan.”

Terlebih ini malam hari, bukan puasa. Kalau siang hari dia tidak makan, mungkin sedang puasa. Ini malam hari, dia tidur tanpa makan apa pun. Saat guru kembali, muridnya memberitahukan, “Di dalam tasmu ada 4 dirham sementara kita kelaparan.” Mendengar itu, guruku bertanya, “Kamu mengambilnya? Jika iya, kembalikan dirham tersebut.”

Setelah itu, gurunya berkata, “Ambillah dirham itu dan belikanlah sesuatu.” Aku bertanya kepadanya, “Demi Allah yang engkau sembah, mengapa engkau bisa berubah pikiran seperti itu?” Gurunya menjawab, “Allah tidak memberiku rezeki di dunia ini selain dirham itu. Karenanya, aku ingin berwasiat supaya dirham itu dikubur bersama jasadku. Pada hari kiamat, aku akan mengembalikan dirham itu kepada Allah dan aku akan katakan kepadanya, inilah dunia yang engkau berikan kepadaku.”

Tentunya mengubur harta bersama jenazah ini bukan tradisi kaum muslimin. Mungkin dalam agama lain itu ada. Ada yang menyertakan barang-barang milik si mayit bersama mayit itu dikubur bersama. Dalam Islam tidak ada. Mayit itu tidak disertakan apa-apa selain dikafani dan dikuburkan. Tidak ada dalam tradisi Islam seorang mayit atau jenazah dikuburkan bersama harta bendanya. Tentunya ini masuk menyia-nyiakan harta.

Dalam Islam, harta yang ditinggal si mayit itu menjadi warisan yang dibagi-bagikan kepada ahli waris supaya bisa dimanfaatkan, bukan dikubur bersama si mayit.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54203-pembersihan-jiwa-yang-tidak-sejalan-dengan-sunnah/